Daftar Isi
Nikodemus, seperti para pencari Tuhan lainnya, memiliki perasaan yang mendalam bahwa pasti ada sesuatu yang lebih dalam hidup ini, sebuah kebenaran besar yang harus ditemukan. Anggota Sanhedrin, mahkamah agung Yahudi yang terkemuka ini, secara diam-diam mengunjungi Yesus Kristus pada malam hari karena ia menduga bahwa guru muda itu adalah Mesias yang dijanjikan Allah kepada Israel.
Nikodemus
- Dikenal karena : Nikodemus adalah seorang Farisi terkemuka dan pemimpin agama yang dikenal luas di kalangan orang Yahudi. Dia juga merupakan anggota Sanhedrin, pengadilan tertinggi di Israel kuno.
- Referensi Alkitab Kisah Nikodemus dan hubungannya dengan Yesus berkembang dalam tiga episode Alkitab: Yohanes 3:1-21, Yohanes 7:50-52, dan Yohanes 19:38-42.
- Pekerjaan: Orang Farisi dan anggota Sanhedrin
- Kekuatan Nikodemus memiliki pikiran yang bijaksana dan penuh rasa ingin tahu. Dia tidak puas dengan legalisme orang Farisi. Rasa laparnya yang mendalam akan kebenaran digabungkan dengan keberaniannya untuk mencari kebenaran dari sumbernya. Begitu Nikodemus mengenal Mesias, dia bersedia menentang Sanhedrin dan orang Farisi untuk menguburkan Yesus dengan terhormat.
- Kelemahan Pada awalnya, rasa takut akan apa yang dipikirkan orang lain membuat Nikodemus tidak mau mencari Yesus di siang hari.
Apa yang Alkitab Ceritakan Tentang Nikodemus?
Nikodemus pertama kali muncul dalam Alkitab di Yohanes 3, ketika ia mencari Yesus pada malam hari. Malam itu Nikodemus belajar dari Yesus bahwa ia harus dilahirkan kembali, dan ia dilahirkan kembali.
Kemudian, sekitar enam bulan sebelum penyaliban, para imam kepala dan orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus atas tuduhan penipuan. Nikodemus memprotes dan mendesak mereka untuk memberikan Yesus persidangan yang adil.
Nikodemus terakhir kali muncul dalam Alkitab setelah kematian Yesus. Bersama dengan temannya dan sesama anggota Sanhedrin, Yusuf dari Arimatea, Nikodemus dengan penuh kasih merawat tubuh Juruselamat yang disalibkan, meletakkan jenazah Tuhan di makam Yusuf.
Lihat juga: Sejarah Gereja PresbiterianYesus dan Nikodemus
Yesus mengenali Nikodemus sebagai seorang Farisi terkemuka dan seorang pemimpin umat Yahudi. Dia juga seorang anggota Sanhedrin, pengadilan tinggi di Israel.
Nikodemus, yang namanya berarti "tidak bersalah", membela Yesus ketika orang-orang Farisi bersekongkol untuk melawan-Nya:
Nikodemus, yang telah mendatangi Yesus sebelumnya dan merupakan salah satu dari kelompok mereka, bertanya, "Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang tanpa terlebih dahulu mendengarnya untuk mengetahui apa yang telah dilakukannya?" (Yohanes 7:50-51, NIV)Nikodemus adalah seorang yang cerdas dan ingin tahu. Ketika ia mendengar tentang pelayanan Yesus, ia merasa terganggu dan bingung dengan perkataan yang disampaikan Tuhan. Nikodemus perlu mengklarifikasi kebenaran-kebenaran tertentu yang sesuai dengan kehidupan dan keadaannya. Maka ia mengumpulkan keberanian yang besar untuk mencari Yesus dan bertanya. Ia ingin mendapatkan kebenaran langsung dari mulut Tuhan.
Nikodemus membantu Yusuf dari Arimatea untuk menurunkan tubuh Yesus dari kayu salib dan membaringkannya di sebuah kubur, dengan risiko besar bagi keselamatan dan reputasinya. Tindakan ini menantang legalisme dan kemunafikan Sanhedrin dan orang-orang Farisi, tetapi Nikodemus harus memastikan bahwa tubuh Yesus diperlakukan secara bermartabat dan bahwa ia menerima penguburan yang layak.
Nikodemus, seorang yang kaya raya, menyumbangkan 75 pon mur dan gaharu yang mahal untuk mengurapi tubuh Tuhan setelah kematian-Nya. Jumlah rempah-rempah ini cukup untuk menguburkan seorang bangsawan, yang menandakan bahwa Nikodemus telah mengakui Yesus sebagai Raja.
Pelajaran Hidup dari Nikodemus
Nikodemus tidak mau beristirahat sampai ia menemukan kebenaran. Ia sangat ingin mengerti, dan ia merasa bahwa Yesus memiliki jawabannya. Ketika pertama kali mencari Yesus, Nikodemus pergi pada malam hari, sehingga tidak ada orang yang melihatnya. Ia takut apa yang akan terjadi jika ia berbicara kepada Yesus di siang hari, di mana orang akan melaporkannya.
Ketika Nikodemus bertemu dengan Yesus, Tuhan mengenali kebutuhannya yang mendesak. Yesus, Sang Firman yang Hidup, melayani Nikodemus, seorang yang terluka dan bingung, dengan penuh belas kasihan dan martabat. Yesus menasihati Nikodemus secara pribadi dan empat mata.
Setelah Nikodemus menjadi pengikut Yesus, hidupnya berubah selamanya, ia tidak pernah menyembunyikan imannya kepada Yesus lagi.
Yesus adalah sumber dari segala kebenaran, makna dari kehidupan. Ketika kita dilahirkan kembali, seperti Nikodemus, kita tidak boleh lupa bahwa kita memiliki pengampunan atas dosa-dosa kita dan kehidupan kekal karena pengorbanan Kristus bagi kita.
Lihat juga: Sejarah Pragmatisme dan Filsafat PragmatisNikodemus adalah teladan iman dan keberanian yang harus diikuti oleh semua orang Kristen.
Ayat-ayat Alkitab Kunci
- Yesus menjawab, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak seorang pun dapat melihat Kerajaan Allah, kalau ia tidak dilahirkan kembali." (Yohanes 3:3)
- "Bagaimana mungkin seseorang dilahirkan, padahal ia sudah tua?" tanya Nikodemus, "Tentu saja ia tidak dapat masuk untuk kedua kalinya ke dalam rahim ibunya untuk dilahirkan!" (Yohanes 3:4)
- Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal; sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia (Yohanes 3:16-17).