Daftar Isi
Sepuluh Perintah Allah, atau Loh Hukum, adalah perintah yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel melalui Musa setelah memimpin mereka keluar dari Mesir. Pada dasarnya, Sepuluh Perintah Allah adalah ringkasan dari ratusan hukum yang terdapat dalam Perjanjian Lama. Perintah-perintah ini dianggap sebagai dasar perilaku moral, spiritual, dan etis bagi orang Yahudi dan Kristen.
Lihat juga: Sebelas Aturan Bumi dari Gereja SetanApakah Sepuluh Perintah Allah itu?
- Sepuluh Perintah Allah merujuk pada dua loh batu yang diberikan Tuhan kepada Musa dan umat Israel di Gunung Sinai.
- Di atasnya tertulis "sepuluh kata" yang menjadi dasar dari seluruh Hukum Taurat.
- Kata-kata itu ditulis oleh "jari Allah" (Keluaran 31:18).
- Musa memecahkan loh-loh pertama ketika ia turun dari gunung dan melemparkannya ke tanah (Keluaran 32:19).
- Tuhan memerintahkan Musa untuk membawakan loh kedua, di mana Tuhan menuliskan "firman yang ada di atas loh yang pertama" (Keluaran 34:1).
- Loh-loh ini kemudian ditempatkan di dalam tabut perjanjian (Ulangan 10:5; 1 Raja-raja 8:9).
- Daftar lengkap perintah-perintah tersebut tercatat dalam Keluaran 20:1-17 dan Ulangan 5:6-21.
- Judul "Sepuluh Perintah Allah" berasal dari tiga ayat lain: Keluaran 34:28; Ulangan 4:13; dan 10:4.
Dalam bahasa aslinya, Sepuluh Perintah Allah disebut "Dekalog" atau "Sepuluh Firman." Sepuluh firman ini diucapkan oleh Allah, sang pemberi hukum, dan bukan hasil buatan manusia. Sepuluh firman ini ditulis di atas dua loh batu. Baker Ensiklopedia Alkitab menjelaskan:
"Ini tidak berarti bahwa lima perintah tertulis pada setiap loh batu, tetapi kesepuluh perintah tertulis pada setiap loh batu, loh batu pertama adalah milik Allah sang pemberi hukum, loh batu kedua adalah milik Israel sang penerima hukum."Masyarakat saat ini menganut relativisme budaya, yang merupakan sebuah gagasan yang menolak kebenaran mutlak. Bagi orang Kristen dan Yahudi, Tuhan memberi kita kebenaran mutlak dalam Firman Tuhan yang diilhami. Melalui Sepuluh Perintah Tuhan, Tuhan memberi umat-Nya aturan dasar perilaku untuk menjalani hidup yang jujur dan rohani. Perintah-perintah tersebut menguraikan moralitas absolut yang Tuhan inginkan bagi umat-Nya.
Perintah-perintah tersebut berlaku untuk dua bidang: empat perintah pertama berkaitan dengan hubungan kita dengan Tuhan, enam perintah terakhir berkaitan dengan hubungan kita dengan orang lain.
Lihat juga: Dewa-Dewa Palsu Utama dalam Perjanjian LamaParafrase Sepuluh Perintah Allah di zaman modern
Terjemahan Sepuluh Perintah Allah bisa sangat bervariasi, dengan beberapa bentuk yang terdengar kuno dan kaku bagi telinga modern. Berikut ini adalah terjemahan modern dari Sepuluh Perintah Allah, termasuk penjelasan singkat.
- Janganlah kamu menyembah ilah lain selain Allah yang esa dan benar, semua ilah lain adalah ilah-ilah palsu, sembahlah Allah saja.
- Berhala dapat berupa apa saja (atau siapa saja) yang Anda sembah dengan menjadikannya lebih penting daripada Tuhan. Jika sesuatu (atau seseorang) memiliki waktu, perhatian, dan kasih sayang Anda, maka ia akan Anda sembah. Itu bisa menjadi berhala dalam hidup Anda. Jangan biarkan apa pun menggantikan Tuhan dalam hidup Anda.
- Jangan memperlakukan nama Tuhan dengan enteng atau dengan tidak hormat. Karena begitu pentingnya nama Tuhan, nama-Nya harus selalu disebut dengan penuh hormat dan kehormatan. Selalu hormati Tuhan dengan perkataan Anda.
- Dedikasikan atau sisihkan satu hari secara teratur setiap minggu untuk beristirahat dan beribadah kepada Tuhan.
- Hormatilah ayah dan ibumu dengan memperlakukan mereka dengan hormat dan taat.
- Jangan membunuh sesama manusia dengan sengaja. Jangan membenci orang lain atau menyakiti mereka dengan kata-kata dan tindakan.
- Jangan melakukan hubungan seksual dengan orang lain selain pasangan Anda. Tuhan melarang hubungan seksual di luar ikatan pernikahan. Hormati tubuh Anda dan tubuh orang lain.
- Jangan mencuri atau mengambil apa pun yang bukan milik Anda, kecuali jika Anda telah diberi izin untuk melakukannya.
- Jangan berbohong tentang seseorang atau melontarkan tuduhan palsu terhadap orang lain. Selalu katakan yang sebenarnya.
- Jangan menginginkan apa pun atau siapa pun yang bukan milik Anda. Membandingkan diri Anda dengan orang lain dan ingin memiliki apa yang mereka miliki dapat menyebabkan kecemburuan, iri hati, dan dosa-dosa lainnya. Puaslah dengan berfokus pada berkat-berkat yang Tuhan berikan kepada Anda dan bukan pada apa yang dia miliki tidak Bersyukurlah atas apa yang telah Tuhan berikan kepada Anda.