Ketahui Bagaimana Agama Hindu Mendefinisikan Dharma

Ketahui Bagaimana Agama Hindu Mendefinisikan Dharma
Judy Hall

Dharma adalah jalan kebenaran dan menjalani hidup sesuai dengan kode etik yang dijelaskan dalam kitab suci Hindu.

Hukum Moral Dunia

Agama Hindu menggambarkan dharma sebagai hukum alam universal yang ketaatannya memungkinkan manusia untuk merasa puas dan bahagia serta menyelamatkan dirinya dari kemerosotan dan penderitaan. Dharma adalah hukum moral yang digabungkan dengan disiplin spiritual yang memandu kehidupan seseorang. Umat Hindu menganggap dharma sebagai fondasi utama kehidupan. Dharma berarti "yang menahan" orang-orang di dunia ini dan seluruh ciptaan. Dharma adalah "hukum"keberadaan" yang tanpanya segala sesuatu tidak dapat eksis.

Dharma mengacu pada etika agama yang dikemukakan oleh para guru Hindu dalam kitab suci India kuno. Tulsidas, penulis Ramcharitmanas telah mendefinisikan akar dari dharma sebagai welas asih. Prinsip ini diambil oleh Sang Buddha dalam kitab kebijaksanaan agungnya yang abadi, Dhammapada . Atharva Veda menggambarkan dharma secara simbolis: Prithivim dharmana dhritam yaitu, "dunia ini ditegakkan oleh dharma". Dalam puisi epik Mahabharata Pandawa mewakili dharma dalam kehidupan dan Kauravas mewakili adharma.

Dharma Baik = Karma Baik

Agama Hindu menerima konsep reinkarnasi, dan apa yang menentukan keadaan seseorang di kehidupan selanjutnya adalah karma Untuk mencapai karma yang baik, penting untuk menjalani hidup sesuai dengan dharma, apa yang benar. Hal ini mencakup melakukan apa yang benar bagi individu, keluarga, kelas, atau kasta dan juga bagi alam semesta itu sendiri. Dharma seperti norma kosmik dan jika seseorang melanggar norma tersebut, maka akan menghasilkan karma yang buruk. Jadi, dharma mempengaruhiOleh karena itu, jalan dharma seseorang di kehidupan selanjutnya adalah jalan yang diperlukan untuk mewujudkan semua hasil dari karma di masa lampau.

Lihat juga: 27 Ayat Alkitab Tentang Berbohong

Apa yang Membuat Anda Menjadi Dharmic?

Apa pun yang membantu manusia untuk mencapai Tuhan adalah dharma dan apa pun yang menghalangi manusia untuk mencapai Tuhan adalah adharma. Menurut Bhagavat Purana hidup benar atau hidup di jalan dharma memiliki empat aspek: penghematan ( ketuk ), kemurnian ( shauch ), kasih sayang ( daya ) dan kejujuran ( satya ); dan kehidupan yang tidak baik atau tidak benar memiliki tiga sifat buruk: kesombongan ( ahankar ), hubungi ( sangh ), dan keracunan ( madya Esensi dari dharma terletak pada kepemilikan kemampuan, kekuatan, dan kekuatan spiritual tertentu. Kekuatan untuk menjadi seorang dharma juga terletak pada kombinasi unik antara kecemerlangan spiritual dan kehebatan fisik.

10 Aturan Dharma

Manusmriti yang ditulis oleh orang bijak kuno Manu, menetapkan 10 aturan penting untuk ketaatan pada dharma: Kesabaran ( dhriti ), pengampunan ( kshama ), kesalehan, atau pengendalian diri ( dama ), kejujuran ( asteya ), kesucian ( shauch ), kontrol indera ( indraiya-nigrah ), alasan ( dhi ), pengetahuan atau pembelajaran ( vidya ), kejujuran ( satya ) dan tidak adanya kemarahan ( krodha Manu lebih lanjut menulis, "Non-kekerasan, kebenaran, tidak mendambakan, kemurnian tubuh dan pikiran, pengendalian indera adalah esensi dari dharma." Oleh karena itu, hukum dharma tidak hanya mengatur individu tetapi juga semua orang dalam masyarakat.

Lihat juga: Profil Archangel Sandalphon - Malaikat Musik

Tujuan Dharma

Tujuan dari dharma tidak hanya untuk mencapai penyatuan jiwa dengan realitas tertinggi, tetapi juga menyarankan kode etik yang dimaksudkan untuk mengamankan kegembiraan duniawi dan kebahagiaan tertinggi. Rishi Kanda telah mendefinisikan dharma dalam Vaisesika sebagai "yang menganugerahkan kegembiraan duniawi dan menuntun pada kebahagiaan tertinggi". Agama Hindu adalah agama yang menyarankan metode-metode untuk pencapaian cita-cita tertinggi dan abadi.Sebagai contoh, hal ini mendukung gagasan bahwa menikah, membesarkan keluarga, dan menafkahi keluarga dengan cara apa pun yang diperlukan adalah dharma seseorang. Praktik dharma memberikan pengalaman kedamaian, sukacita, kekuatan, dan ketenangan di dalam diri seseorang dan membuat hidup menjadi disiplin.

Kutip Artikel Ini Format Kutipan Anda Das, Subhamoy. "Cari Tahu Bagaimana Agama Hindu Mendefinisikan Dharma." Learn Religions, 5 April 2023, learnreligions.com/what-is-dharma-1770048. Das, Subhamoy. (2023, April 5). Cari Tahu Bagaimana Agama Hindu Mendefinisikan Dharma. Diambil kembali dari //www.learnreligions.com/what-is-dharma-1770048 Das, Subhamoy. "Cari Tahu Bagaimana Agama Hindu Mendefinisikan Dharma." Learn Religions.//www.learnreligions.com/what-is-dharma-1770048 (diakses pada 25 Mei 2023). salin kutipan



Judy Hall
Judy Hall
Judy Hall adalah seorang penulis, guru, dan ahli kristal yang terkenal secara internasional yang telah menulis lebih dari 40 buku dengan topik mulai dari penyembuhan spiritual hingga metafisika. Dengan rentang karir lebih dari 40 tahun, Judy telah menginspirasi banyak orang untuk terhubung dengan diri spiritual mereka dan memanfaatkan kekuatan kristal penyembuhan.Karya Judy diinformasikan oleh pengetahuannya yang luas tentang berbagai disiplin spiritual dan esoteris, termasuk astrologi, tarot, dan berbagai modalitas penyembuhan. Pendekatan uniknya terhadap spiritualitas memadukan kearifan kuno dengan sains modern, memberi pembaca alat praktis untuk mencapai keseimbangan dan harmoni yang lebih besar dalam hidup mereka.Ketika dia tidak sedang menulis atau mengajar, Judy dapat ditemukan berkeliling dunia untuk mencari wawasan dan pengalaman baru. Semangatnya untuk eksplorasi dan pembelajaran sepanjang hayat terlihat jelas dalam karyanya, yang terus menginspirasi dan memberdayakan para pencari spiritual di seluruh dunia.