Doa dalam Islam diakhiri dengan "Amiin"

Doa dalam Islam diakhiri dengan "Amiin"
Judy Hall

Lihat juga: Kutipan Para Pendiri Bangsa tentang Agama, Iman, Alkitab

Kesamaan Antara Agama-Agama

Umat Muslim, Yahudi, dan Kristen memiliki banyak kesamaan dalam cara mereka berdoa, di antaranya penggunaan frasa "amin" atau "amien" untuk mengakhiri doa atau untuk menandai frasa kunci dalam doa-doa penting. Bagi umat Kristen, kata penutupnya adalah "amin", yang secara tradisional mereka anggap sebagai "jadilah." Bagi umat Islam, kata penutupnya cukup mirip, meskipun dengan pengucapan yang sedikit berbeda: "Amin", adalahkata penutup untuk doa dan juga sering digunakan di akhir setiap frasa dalam doa-doa penting.

Dari mana kata "amin" / "amiin" berasal dan apa artinya?

Amin (juga diucapkan ahmen , aymen , amin atau amin ) adalah sebuah kata yang digunakan dalam agama Yahudi, Kristen, dan Islam untuk menyatakan persetujuan terhadap kebenaran Tuhan. Kata ini diyakini berasal dari kata Semit kuno yang terdiri dari tiga konsonan: A-M-N. Dalam bahasa Ibrani dan Arab, akar kata ini berarti jujur, tegas, dan setia. Terjemahan bahasa Inggris yang umum adalah "sesungguhnya", "sungguh-sungguh", "memang demikian", atau "saya mengiyakan kebenaran Tuhan".

Kata ini biasanya digunakan dalam Islam, Yahudi, dan Kristen sebagai kata penutup untuk doa dan nyanyian pujian. Ketika mengucapkan "amin", para jemaat mengukuhkan keyakinan mereka pada firman Tuhan atau menegaskan persetujuan dengan apa yang dikhotbahkan atau dilafalkan. Ini adalah cara bagi orang percaya untuk mempersembahkan kata-kata pengakuan dan persetujuan mereka kepada yang Maha Kuasa, dengan kerendahan hati dan harapan agar Tuhan mendengar dan mengabulkan doa-doa mereka.

Penggunaan "Amin" dalam Islam

Dalam Islam, pengucapan "amiin" diucapkan selama doa harian pada akhir setiap pembacaan Surat Al-Fatihah (bab pertama dari Al-Quran). Hal ini juga diucapkan selama doa pribadi ( du'a ), sering kali diulang setelah setiap frasa doa.

Setiap penggunaan amiin dalam salat Islam dianggap opsional ( sunnah ), tidak diperlukan ( wajib Praktik ini didasarkan pada contoh dan ajaran Nabi Muhammad, saw. Beliau dilaporkan mengatakan kepada para pengikutnya untuk mengucapkan "amiin" setelah imam (pemimpin salat) selesai membaca Fatihah, karena "Jika seseorang mengucapkan 'amiin' pada saat itu bertepatan dengan para malaikat yang mengucapkan 'amiin', maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." Juga dikatakan bahwa para malaikat mengucapkan kata 'amiin' bersamaan dengan ucapan "amiin'.dengan mereka yang mengucapkannya saat salat.

Lihat juga: Cara Membuat Buku Bayangan Pagan

Ada beberapa perbedaan pendapat di antara umat Islam tentang apakah "amiin" harus diucapkan selama salat dengan suara pelan atau dengan suara keras. Sebagian besar umat Islam menyuarakan kata-kata tersebut dengan suara keras selama salat yang dilafalkan dengan suara keras ( subuh, maghrib, isya ), dan dalam hati selama shalat yang diucapkan dalam hati ( dhuhur, ashar Ketika mengikuti imam yang membaca dengan suara keras, jamaah akan mengucapkan "amin" dengan suara keras juga. Selama doa pribadi atau jamaah, sering kali doa tersebut diucapkan dengan suara keras berulang-ulang. Sebagai contoh, selama bulan Ramadhan, imam sering kali mengucapkan doa yang penuh emosi menjelang akhir salat maghrib, yang mungkin seperti ini. Sebagian dari doa tersebut mungkin seperti ini:

Imam: "Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Pengampun, maka ampunilah kami."

Jemaat: "Amin."

Imam: "Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuat, maka berilah kami kekuatan."

Jemaat: "Amin."

Imam: "Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, maka tunjukkanlah kasih sayang-Mu kepada kami."

Jemaat: "Amin."

dll.

Sangat sedikit Muslim yang memperdebatkan apakah "Amin" harus diucapkan atau tidak; penggunaannya tersebar luas di kalangan Muslim. Namun, beberapa Muslim "hanya Quran" atau "Submuslim" merasa bahwa penggunaannya merupakan tambahan yang tidak tepat dalam doa.

Kutip Artikel Ini Format Kutipan Anda Huda. "Mengapa Umat Muslim Mengakhiri Doa dengan "Amin"?" Learn Religions, 5 April 2023, learnreligions.com/ameen-during-salat-2004510. Huda. (2023, April 5). Mengapa Umat Muslim Mengakhiri Doa dengan "Amin"? Diambil dari //www.learnreligions.com/ameen-during-prayer-2004510 Huda. "Mengapa Umat Muslim Mengakhiri Doa dengan "Amin"?" Learn Religions. //www.learnreligions.com/ameen-selama-doa-2004510 (diakses pada 25 Mei 2023). salin kutipan



Judy Hall
Judy Hall
Judy Hall adalah seorang penulis, guru, dan ahli kristal yang terkenal secara internasional yang telah menulis lebih dari 40 buku dengan topik mulai dari penyembuhan spiritual hingga metafisika. Dengan rentang karir lebih dari 40 tahun, Judy telah menginspirasi banyak orang untuk terhubung dengan diri spiritual mereka dan memanfaatkan kekuatan kristal penyembuhan.Karya Judy diinformasikan oleh pengetahuannya yang luas tentang berbagai disiplin spiritual dan esoteris, termasuk astrologi, tarot, dan berbagai modalitas penyembuhan. Pendekatan uniknya terhadap spiritualitas memadukan kearifan kuno dengan sains modern, memberi pembaca alat praktis untuk mencapai keseimbangan dan harmoni yang lebih besar dalam hidup mereka.Ketika dia tidak sedang menulis atau mengajar, Judy dapat ditemukan berkeliling dunia untuk mencari wawasan dan pengalaman baru. Semangatnya untuk eksplorasi dan pembelajaran sepanjang hayat terlihat jelas dalam karyanya, yang terus menginspirasi dan memberdayakan para pencari spiritual di seluruh dunia.